Anggota DPR dari Fraksi Gerindra Mulyadi Memberikan Bantuan Ke Masyarakat Pedalaman yang Terisoril di Bogor

Jakarta Menyusuri jalan berbatu berkilo-kilometer. Naik dan turun bukit. Anggota DPR dari Fraksi Gerindra Mulyadi harus menggunakan electric motor route. Dia hendak memberikan bantuan ke masyarakat pedalaman Kampung Cioray, Desa Leuwikaret, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Minggu (29/8).

Akses jalan menuju kampung cukup lebar, namun berlumpur. Tak bisa dilewati. Sehingga perlu gunakan jalur alternatif. Lebar jalan tak lebih dari dua meter. Kanan kiri tampak semak belukar tinggi. Perkebunan pisang tak bertuan hingga jurang di sekeliling. Akses jalan yang rusak membuat warga kampung Cioray tampak terisolir.

Karena sulitnya akses, beberapa kali electric motor rombongan Mulyadi bahkan sempat terjatuh di jalan yang penuh batu, naik, dan turun yang cukup terjal.

"Sudah satu bulan ini setiap akhir pekan saya memberikan bantuan kepada masyarakat Kabupaten Bogor yang terdampak pandemi Covid-19. Desa Cioray ini yang menurut saya aksesnya paling parah dan memprihatinkan," jelas Mulyadi saat dihubungi merdeka.com, Senin (30/8).

Kedatangannya dadakan. Tak ada seremonial. Bahkan tidak jarang, saat bantuan dibagikan, masyarakat justru sedang tak ada di rumah. Dia pun sempat kesulitan membagikan sembako tersebut. Hingga terpaksa, sekantong bantuan itu hanya ditaruh di depan pintu warga yang memang pagi itu kebanyakan sedang bekerja di kebun.

Mulyadi berharap, bantuan ini bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Terlebih kamping Cioray ini dinilainya sangat memprihatinkan.

"Setidaknya kita ingin melihat dampak sosial ekonomi akibat pandemi. Karena tidak ada pandemi saja wilayah ini sudah sangat memprihatinkan. Karena kue pembangunan yang terasa kurang berpihak, apalagi ada pandemi, padahal secara jarak tidak jauh dari Ibu kota," jelas Mulyadi

Kampung Cioray diisi kurang lebih 100 kepala keluarga. Dengan jarak antar rumah yang cukup jauh. Di Kampung ini, jarang ditemui warga memiliki rumah dengan bangunan permanen. Rata-rata, rumah mereka terbuat dari kayu.

Posisinya word play here berjauhan dari rumah satu ke rumah lain. Sekeliling rumah tampak perkebunan dan hutan. Tidak ada aspal, semua tanah merah yang jika hujan turun, konturnya menjadi licin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DPR Mengatakan PNS Tak Boleh Terima Bansos Karena Masih Banyak Masyarakat Miskin Belum Kebagian

Partai PDIP Mendorong Kepala Dearah Perkuat Peran Koperasi Demi Mensejaterahkan Rakyat

Fenomena Misterius Berbentuk Spiral Mirip UFO Muncul di Langit Pasifik